Sabtu, 12 Juli 2014

DIBALIK FILM KIAMAT SUDAH DEKAT PART 2


KIAMAT MEMANG SUDAH DEKAT

Menontonnya seru, syutingnya lebih
seru. Siang itu di kawasan Kebon
Kelapa, Jakarta Timur banyak anak-
anak sekolah berkumpul. Mereka ingin
menyaksikan jalannya syuting KSD yang
dilakukan di depan sekolahnya.
"Syukurin...syukurin ," seru mereka
sambil tergelak. Mereka sedang
meledek Andre yang harus melakukan
adegan ditimpuk es krim. "Tak cuma
diledek anak sekolah, kelihatannya
saya juga dikerjain kameramen. Habis,
dia sering banget meminta saya untuk
mengulang adegan. Katanya, sih
kameranya enggak fokus. Tapi
ngomongnya sambil mesem-mesem.
Sialan gue dikerjain," tutur Andre tak
dapat menahan tawa.

Apesnya lagi, pemain yang berperan
sebagai penjual es krim selalu salah
menimpukkan es. "Harusnya ke wajah
saya. Tapi meleset terus ke leher dan
badan. Uh...rasanya lengket banget,"
ujar Andre yang sempat senewen
lantaran harus beradegan di atas
rumah pohon. "Dari dulu saya takut
ketinggian. Para kru sampai merayu
saya untuk segera naik pohon selama
1,5 jam," katanya.

Syuting KSD dilaksanakan dilaksanakan
selama 25 hari sejak awal Februari
lalu. Skenario dibuat oleh Musfar Yasin
tak lebih dari sebulan selama Januari.
Bahkan setelah rampung dan pemain
sudah ditentukan, pada bulan itu juga
diadakan latihan.

Sejak semula judul KSD sendiri sudah
ditemukan. Kok, menakutkan sekali
judulnya. Kenapa memilih judul Kiamat
Sudah Dekat? "Karena kiamat memang
sudah dekat. Tapi kapan datangnya
kita tidak tahu. Ini rahasia Tuhan,"
ujar Deddy Mizwar, sutradara.

Sementara menurut Musfar yang
membuat judul tersebut, kalimat itu
paling klop dengan jalan cerita. "Kalau
cuma baca tanpa melihat posternya,
memang agak menjebak," kata Musfar.
***
Selesai..........
Sumber : Tabloid Nova Edisi Tahun 2003

Salam blogger!!

DIBALIK FILM KIAMAT SUDAH DEKAT PART 1


TIGA SYARAT MEMPERSUNTING PUJAAN HATI

Kiamat sudah dekat. Waduh...ngeri ya?
Tapi, kalau sudah menonton film
berjudul ini, bisa jadi Anda malah
tersenyum-senyum mengingat adegan
dan kalimat-kalimat lucu dari film
romantis - religius ini. Di sini pula,
kata swear bisa berubah arti menjadi
dua minggu lagi.

" Ayo lagi...lagi...," pinta Andre Stinky
sambil mengibas-ibaskan uang Rp
50.000 pada seorang penjual es krim
keliling yang melemparkan sesendok
demi sesendok esnya ke wajah Andre.
"Oke! Sudah-sudah," perintah Andre.
"Belum, Mas. Itu baru Empat puluh
sembilan ribu," protes tukang es
sambil menggenapkan lemparannya
sesendok lagi.

Penonton pun ger-geran. Apalagi
ketika adegan dilanjutkan. Andre yang
berperan sebagai Fandy segera memacu
motor gedenya menuju musala untuk
membasuh wajah dan bajunya yang
kotor.

Adegan serupa sudah diputar
sebelumnya. Saat melintasi jalan,
seorang anak kecil tak sengaja
melemparkan es krim ke baju dan
wajah Fandy. Untuk membersihkannya,
penjual es krim menyarankan pergi ke
kamar mandi di musala terdekat. Saat
sedang membersihkan diri, datang
Saprol. Ia penggemar musik rock.
Saprol langsung tertarik melihat
sepatu boot milik Fandy.

Persis ketika Fandy keluar, Saprol
membawa kabur sepatunya. Fandy
mengejar Saprol. Sampai akhirnya
Saprol bersembunyi di halaman rumah
tetangganya yang cantik. Kebetulan
gadis cantik itu sedang menjemur
pakaian di halaman. Fandy terpana
melihat kecantikan Sarah. Sayangnya,
sebelum sempat berkenalan, gadis itu
masuk ke rumahnya.

Lantaran ingin bertemu lagi dengan
gadis itu, Andre mengulang kejadian
yang sama. Konyolnya, kali ini ia
membayar pedagang es untuk melumuri
baju dan wajahnya. Kemudian pergi ke
musala dan berharap Saprol datang
mencuri sepatunya.

Slama pemutaran film, penonton
banyak dibuat tertawa oleh akting
Andre yang memerankan Fandy dan
Muhammad Dwiki Riza, pemeran Saprol.
Malam itu, Jumat (20/6), PT. Demi
Gisela Citra Sinema, rumah produksi
film ini melakukan pemutaran film
Kiamat Sudah dekat (KSD) untuk
wartawan dan undangan di Pusat
Perfilman, Usmar Ismail, Jakarta.

PERJUANGAN BELUM BERAKHIR!

Sejak pertemuan pertama, Fandy
sudah jatuh cinta pada Sarah. Makanya
meskipun belum kenal nama, ia nekat
melamar Sarah. Ayah Sarah, H. Romli
--diperankan Deddy Mizwar-- tidak
setuju. Melihat penampilan Fandy saja,
ia sudah menilai anaknya tak pantas
dipersunting pemuda gondrong itu.
Minat Pak Haji makin tak bersisa saat
ia menanyakan agama Fandy. "Agama?
Oh...sebentar," ujar Fandy sambil
mengeluarkan KTPnya.

Namun, karena pemuda yang berprofesi
sebagai drummer grup rock ini ngotot
mendapatkan Sarah, Pak Haji terpaksa
memberinya syarat : Harus bisa salat!
Fandy setuju. Ia sampai bersumpah-
sumpah untuk meyakinkan. "Swear, dua
minggu lagi," katanya.
"Swear...swear...dua minggu lagi,"
ulangnya. "Iya...iya, dari dulu gue
juga tahu. Swear itu artinya dua
minggu lagi," tegas Pak Haji. Nah, lho!
Ada saja selingan-selingan jenaka di
dalam tiap adegan, termasuk ketika
Pak haji menambah syarat agar Fandy
bisa baca Al-Quran dan mendalami ilmu
Ikhlas. Karena terbiasa bilang swear,
terpaksa Fandy harus melunasinya tiap
dua minggu. Untuk mengejar target, ia
mempelajarinya sungguh-sungguh.
Keluarga dan teman-temannya
terkejut melihat perubahannya yang
drastis. "Kenapa kamu sembahyang?"
tanya mereka. Karena gengsi
mengatakan alasannya melakukan itu
untuk mendapatkan pujaan hatinya,
dengan sekenanya Fandy menjawab,
"Kiamat sudah dekat!"

Lalu apakah Fandy akan berhasil
menaklukan pujaan hatinya. Apalagi
ternyata ia punya saingan berat,
seorang pemuda gagah yang tengah
kuliah agama di Mesir...

Selanjutnya,baca yah DIBALIK FILM KIAMAT SUDAH DEKAT PART 2 :D
Salam blogger!!